![]() |
Ruas JLS di daerah Glenmore |
Kedelapan daerah itu, antara lain, Banyuwangi, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Malang, Lumajang, dan Jember; dengan melibatkan Dinas PU Bina Marga Provinsi Jatim.
Kepala Biro Asministrasi Kerja Sama Pemprov Jawa Timur, Benny Sampirwanto, mengatakan, JLS adalah jalur yang dirancang pemerintah pusat sebagai alternatif setelah jalur di sepanjang pantai utara di Jawa Timur. ”Karena sudah hampir 14 tahun berjalan, dan JLS ini belum rampung juga, maka kami telah meminta delapan daerah yang akan dilalui segera menuntaskan kendala pembangunan JLS ini. Jalur ini sangat dibutuhkan untuk menggerakkan perekonomian,” jelas Benny saat berada di Banyuwangi belum lama ini.
Menurutnya, sebagian besar kendala pembangunan JLS adalah masalah pembebasan lahan. ”Untuk itu, kita kumpulkan daerah-daerah ini untuk bersama sama berkomitmen mempercepat pembangunan JLS. Pada 2021 harus selesai,” kata Benny.
Proyek JLS ini dimulai sejak 2002. Pembangunannya sempat mengalami kendala lantaran terganjal masalah pembebasan lahan di sejumlah daerah. Skema pembangunannya, pemerintah pusat dan provinsi membiayai pembangunan fisiknya, sedangkan pemerintah daerah menyiapkan lahannya.
Anggaran yang dikucurkan pusat untuk percepatan JLS pada 2016 ini adalah Rp 1,4 trilun dan tambahan bantuan luar negeri sebesar US$ 250 juta.
Karena itu, delapan perwakilan daerah berkumpul di Banyuwangi untuk menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) Pembangunan JLS. Perjanjian kerja sama yang lama yang ditandatangani pada 2002 direvisi dengan fokus percepatan pembangunan JLS. Dalam rapat ini, delapan daerah yang dilintasi JLS selatan melakukan koordinasi untuk mempercepat pembangunan JLS.
Saat Penandatangan Perjanjian Pembangunan JLS |
Dibangunnya JLS ini akan membawa dampak positif bagi perkembangan Banyuwangi. “Ini bagus, akan semakin banyak orang datang ke Banyuwangi. Jalurnya lebih mudah, semakin banyak opsi jalan. Akan ada pemandangan baru saat masuk Banyuwangi karena melewati perkebunan,” ujar Anas.
Ruas jalan arteri JLS di Banyuwangi mencapai sepanjang 110 km, yang diawali dari kawasan perbatasan Tangki Nol kawasan Kalibaru hingga Ketapang. Sejumlah kawasan selatan Banyuwangi akan dilewati JLS, antara lain, adalah Perkebunan Malangsari Kalibaru, Kendeng Lembu Glenmore, Genteng, Rogojampi, Srono, Singojuruh, Kabat, Banyuwangi, Giri, dan Kalipuro.
Pemerintah pusat sendiri belum lama ini telah mengucurkan anggaran untuk pembangunan JLS dari pertigaan Kecamatan Glenmore kearag selatan sepanjang 10 kilometer. Percepatan akses JLS ini juga untuk mendukung kebedaan Industry Gula Glenmore (IGG) yang akan beroperasi pada pertengahan tahun 2016 ini.
Seperti kita ketahui IGG merupakan pabrik gula termodern di lingkungan pabrik gula milik BUMN. Pabrik gula ini selain untuk mengurangi ketergantungan pada gula impor, juga mampu menghasilkan produk sampingan, yakni listrik, bio etanol, pakan ternak dan pupuk organik
Sumber : Gema Tawangalun edisi 17